Friday, September 1, 2017

, ,

(The Trials of Apollo #2) The Dark Prophecy - Rick Riordan



Blurb:


Go west. Capture Apollo before he can find the next oracle. 



If you cannot bring him to me alive, kill him.



Those were the orders my old enemy Nero had given to Meg McCaffrey. But why would an ancient Roman emperor zero on Indianapolis? And now that I have made it here (till in the embarrassing form of Lester Papadopoulos), where is Meg? 



Meg, my demigod master, is a cantankerous street urchin. She betrayed me to Nero back at Camp Half-Blood. And while I'm mortal, she can order me to do anything... even kill myself. Despite all this, if I have a chance of prying her away from her villainous stepfather, I have to try.



But I'm new to this heroic-quest business, and my father, Zeus, stripped me of all my godly powers. Oh, the indignities and pain I have already suffered! Untold humiliation, impossible time limits, life-threatening danger... Shouldn't there be a reward at the end of each completed task? Not just more deadly quests?


The Dark Prophecy merupakan buku kedua dari serial The Trials of Apollo setelah buku pertamanya The Hidden Oracle.
  
Di buku ini, Apollo ceritanya memulai misi baru bersama Leo dan Calypso. Iya, kalau kalian udah baca buku pertamanya, kalian pasti tahu kalau Leo udah balik!! YAAY. 



Nah, di sini ceritanya Apollo dkk itu mencari The Dark Oracle (Trophonius) dan sekaligus nyari satu dari tiga emperor. Emperor yang satu ini dikenal dengan nama 'The New Hercules' yang ternyata merupakan teman lama Apollo dan... yah, gitu deh, saya enggak mau spoiler HEHEHE.




Kalau di The Hidden Oracle latar ceritanya di Camp Half-Blood, kalau buku ini latar tempatnya adalah di Waystation. Nah loh, apa tuh Waystation? Makanya... baca bukunya! HEHE.

Terus, Waystation ini dikelola sama Emmie dan Jo. Dua wanita yang dulunya immortal dan salah satunya pernah diselamatin Apollo dulu.

Nah, intinya, di cerita ini, Apollo harus ngegagalin misi si New Hercules ini yang mau ngancurin Indianapolis dan bunuh Apollo. Dan tentu aja, seperti misi-misi pada umumnya, misi yang satu ini pun ada deadline-nya.



Dan oh ya, sedikit bocoran aja, di cerita ini, Meg balik lagi geengss! IYAA, bocah kecil yang sekaligus master-nya Apollo dateng dan ya ampun, saya suka banget karakter dia! HEHEHE.

“Meg McCaffrey, a girl of few words and much belching.”

--
"Actually, I just had no idea about anything. And I'm sorry."

"That's one thing I can believe, at least."

"That I am sorry?"

"No," she said. "That you had no idea about anything."

Sama ada satu karakter lagi yang muncul di akhir buku AAAAA. (Bocoran: dia dari Percy Jackson Series hehe)

Oke deh, segitu dulu aja ya, karena saya enggak mau spoiler. Sekarang, saya mau bahas pendapat saya soal buku ini yaay haha.

Jadi... saya sukaaa banget buku ini!

Kalau di buku pertama saya kadang ngerasa aneh dan bingung ngebayangin Apollo di tubuh anak remaja bernama Lester Papadopoulos, sekarang saya udah bisa bayangin.

Maksud saya, di buku pertama itu, Apollo masih bener-bener terasa kayak dewa, tapi di buku ini, dia udah lebih terasa sisi manusianya gitu. Ya, dia emang tetap narsis dan kadang berpikiran kayak dewa, tapi yaa... udah lebih manusiawi gitu, lah. 

"Being productive. Ugh. It's such a human concept. It implies you have limited time (LOL) and have to work hard to make something happen (double LOL)."

Narsisnya tetap ada. Ngeselinnya juga masih ada banget. Tapi kadang saya kasian juga sih sama dia. Dan saya benar-benar penasaran gimana nanti Apollo pas balik lagi jadi dewa. Hehe.

Dan saya juga suka setiap Apollo nginget-nginget sendiri atau nyeritain ke orang lain kisahnya dia semasa jadi dewa. Ternyata, kadang Apollo bisa serius juga.

"Pray for wisdom before you do something stupid! Don't pray for me to bail you out after you follow your worst instincts!"

((Setelah Apollo ngomong itu, saya benar-benar terharu dan terkejut karena akhirnya... Apollo mengatakan sesuatu yang serius dan benar wkwk.))

Terus... yang saya suka juga adalah, ada scene-scene Leo sama Calypso!

Dari dulu, emang mereka berdua emang jarang akur, termasuk pas mereka pacaran di buku ini. Adaaa aja yang mereka ributin. Mulai dari hal-hal enggak penting, sampai hal-hal yang serius. Saya cukup senang waktu akhirnya Leo dan Calypso memutuskan untuk menetap... eh, jangan deh, nanti spoiler WKWK.

Saya juga suka karakter-karakter baru di buku ini, kayak Emmie sama Jo. Mereka berdua keren abis! Dan yang paling saya suka dari mereka adalah... mereka ngasih Apollo pekerjaan rumah!

He...

He...

Oke, enggak.

Yang saya suka tuh, mereka benar-benar kayak "ibu" buat Apollo. Ada scene yang pas Apollo lagi nge-down banget dan Jo ngehibur dia, itu saya benar-benar tersentuh (walaupun habis itu, Jo ngasih Apollo pekerjaan rumah wkwk).

Dan oh yaa... di sini ada Thalia juga lhoo! Aaah keren bangeet! Saya bener-bener jadi kangen Percy Jackson, apalagi, waktu itu kan, Thalia pernah bilang gini di Percy Jackson: The Titan's Curse: 

"Wow," Thalia muttered. "Apollo is hot." 

"He's the sun god," I said. 

"That's not what I meant."


 
Dan ada cukup banyak pesan moral juga yang bisa diambil dari novel ini  : " ).

“I remember something Marcus Aurelius used to tell his son, a quote that later became famous in his Meditations book: Think of yourself as dead. You have lived your life. Now, take what's left and live it properly. What doesn't transmit light creates its own darkness.”

--

“It's not how long you live that matters. It's what you live for.” 

--

“Everything living deserves a chance to grow.” 

--

“Dear Meg," I said. "I can't be sure about Lityerses. But I think we must try. We only fail when we stop trying.” 


Ya, jadi mungkin segini dulu review saya. Maaf review-nya singkat karena saya enggak mau spoiler. Yang jelas, buku ini wajib dibaca sama kalian yang suka serial Percy Jackson dan The Heroes of Olympus!! (Tentu aja, kalau kalian mau baca novel ini, kalian harus baca The Hidden Oracle dulu wkwk.)

Saya benar-benar enggak sabar buat baca lanjutannya tahun depan: The Burning Maze AAAAAHHHH.

Terakhir, saya kasih 5 dari 5 bintang buat cheese ghost HEHE. (Btw, saya cukup sedih baca cerita si hantu ini sama saudaranya yang merupakan si *tuut*.)






 

0 komentar:

Post a Comment